Kehidupan Yang Kelam

Author Unknown - -
Home » » Kehidupan Yang Kelam

Dimalam yang larut ini, terdengar suara suara binatang malam, yang menemaniku untuk beristirahat di pinggiran jalan, angin kencang yang menembus kulitku, aku tidak bisa tidur karna seandainya aku dapat berfikir, akan kemana aku pergi, tak ada arah tujuan. tapi itu takkan mungkin terjadi
Setiap harinya aku berjalan dan terus berjalan, aku tidak tahu siapa diriku sebenarnya, dari mana aku, siapa orang yang telah membesarkanku, siapa orang yang telah berteman denganku?
ah aku tak menghiraukannya, pergi memakai baju yang usang dan telah sobek sobek, celana sobek sobek, rambut ikal tidak terurus, badan penuh dekil, bau sampah,

Yang aku lakukan hanyalah berjalan dan terus berjalan, mencari jati diriku yang hilang, mencari makanan yang bisa aku makan, dari manapun makanan itu, aku menemukannya di tempat sampah, ataupun di tempat pembuangan sampah

Teriknya sinar matahari tidaka akan bisa menghentikanku untuk berhenti, aku tidak merasakannya, hilang akal membuatku gila oh iya ternyata aku memang sudah gila, itu membuatku terejek, teraniaya, dibicarakan semua orang, dijauhi semua orang, tidak ada satupun yang ingin menemaniku, manusia itu sangat kurang ajar

Tetapi aku tidak peduli, walaupun tidak ada yang menghormati ku, menghargai keadaanku seperti ini, manusia ya mereka yang suka menghambur hamburkan uangnya untuk sesuatu yang tidak berharga baginya, mereka tidak melihat kebawah, melihat orang orang yang lebih susah dari mereka, seharusnya mereka dapat bersyukur memiliki harta yang banyak dan memanfaatkannya untuk hal hal yang positif,

Seandainya aku tidak seperti ini, merasakan keindahan dunia seperti saat dulu kala, seandainya aku dihargai, mereka dapat menghormatiku, mendapatkan kehidupan yang mapan, apakah mereka tetap seperti ini kepadaku? menghinaku? apakah mereka akan menghormatiku?
ah tapi semua itu tidak mungkin akan terjadi, aku hanyalah sampah bagi mereka, sampah sampah disepanjang jalan, aku kesepian, tidak ada yang ingin bersamaku

Dilempari batu pun, itu dapat aku rasakan setiap hari, bahkan itu menjadi makananku tiap harinya, aku merasakan sakitnya dilempari, dicemoohkan, dihinakan, seandainya aku bisa membalasa perbuatan mereka terhadapku, aku pun akan membalas mereka

Apakah aku dapat merasakan kebahagiaan yang aku harapkan?